Jembatan Ampera
Rabu, 24 Maret 2010
Kebayang betapa indah dan bagus jembatan ini dibangun diatas sungai Musi dengan panjang 1.177 meter, lebar 22 meter dan tinggi diatas permukaan air 11, 50 meter, dengan dana pampasan perang dari Pemerintah Jepang atas perintah Soekarno pada bulan April 1962 dan diresmikan Mei 1965.
Orang menyebutnya Jembatan AMPERA karena pemakaiannya secara resmi dilakukan pada saat masa menegakkan Orde Baru yang sebelumnya bernama Jembatan "Musi". Jembatan AMPERA berarti jembatan Amanat Penderitaan Rakyat.
Bagian tengan jembatan ini dulu dapat diangkat dan dilalui kapal yang tingginya maksimum 44,50 meter , sedangkan bila tidak diangkat hanya 9 meter, namun pada saat ini mobilitas penduduk semakin tinggi dan jumlah kendaraan bertambah banyak serta dasar lain yang bersifat teknis maka pada tahun 1977 jembatan tersebut tidak dapat lagi dinaikkan bagian tengahnya. Pada tahun 2004 jembatan ini direnovasi.
Semoga bermanfaat.
Kerupuk Kemplang
Selasa, 23 Maret 2010
Kerupuk Kemplang adalah makanan tradisional yang (awalnya) populer di Sumatera, khususnya Palembang. Yang menjadi ciri khas kerupuk kemplang ini karena bahan dasar pembuatannya dari daging ikan tenggiri, garam, tepung tapioka, dan bumbu yang dicampur, sehingga bau gurih ikan tenggirinya sangat menarik penciuman kita. Rasanya yang gurih dan rendah kolesterol (hampir tidak berminyak), sangat diminati penyuka cemilan. Sangat cocok dijadikan teman bakso, mie ayam, dan makanan lainnya.
Semoga bermanfaat.
Asal Usul Pempek Palembang
Pempek pada awalnya dibuat dan diperkenalkan ke khalayak masyarakat Palembang oleh etnis tionghoa. Kenapa Etnis Tionghoa? etnis Tionghoa berdasarkan catatan sejarah telah berada di Palembang sejak abad ke 3 Masehi. Hal ini terjadi karena Palembang merupakan kerajaan maritim yang berada di pesisir sungai Musi dan selalu dilintasi oleh pedagang dari luar, termasuk China. Etnis Tionghoa selain berdagang di Palembang mereka juga menyebarkan agama Budha, oleh karena itulah kerajaan Sriwijaya pada zaman dahulu kala dikenal sebagai tempat belajar biksu-biksu muda berdasarkan catatan I-Tsing (Tepatnya berada di daerah Bukit Siguntang, sampai sekarang masih terlihat gundukkan2 tanah dan batu2 bata yang tersusun disitu. Diyakini sebagai tempat belajar biksu-biksu tersebut).
Kembali lagi ke pempek. Pada saat itu terdapat larangan bagi etnis selain Melayu untuk tinggal didarat. jadi, etnis China, India dan Arab semuanya bertempat tinggal di daetah pinggiran Sungai Musi.
Etnis Tionghoa yang memang memiliki tingkat kreativitas tinggi melakukan inovasi ketika dihadapkan dengan situasi ini. pada saat itu, di sungai Musi masih terdapat banyak ikan Belida. maka mereka membuat makanan yang merupakan campuran antara daging ikan Belida, sagu dan air. kenapa ikan Belida? karena ikan Belida memiliki tekstur yang dapat cepat bercampur dengan sagu dan air.
Lalu mereka menjual makanan ini di sepanjang sungai Musi dengan menggunakan perahu. Etnis Tionghoa di Palembang dikenal dengan nama “Apek”, jadi ketika ada konsumen yang ingin membeli dagangan tersebut mereka memanggil “Apek, Apek, Apek”. Setelah itu, makanan ini pun dikenal dengan nama Pempek seperti yang kita tahu sekarang. Karena ikan belida sekarang sulit ditemukan (bahkan sungai2 di daerahpun ikan ini jarang ada maka sekarang pempek dibuat dengan ikan Gabus yang lebih mudah ditemukan.
Dimulai dari Palembang didiami oleh etnis Melayu dan Etnis Tionghoa tetapi juga India dan Arab, maka terjadi juga asimilasi pada makanan-makanan khas Palembang tidak hanya pempek. Ada makanan Palembang yang disebut dengan Ragit. Yaitu semacam dadar gandum yang di panggang dengan cetakkan khusus lalu dimakan dengan kuah kari.
Atau kue-kue khusus seperti Maksuba, Kue Lapan Jam (Karena memang dimasak selama 8 jam). Makanan-makanan tersebut selain memiliki fungsi untuk dikonsumsi tetapi juga merupakan simbol status sosial dari si pemakan.
Artinya, makanan tertentu hanya dapat dimakan oleh status sosial tertentu. Sistem Statifikasi Sosial yang ada di Palembang merupakan status yang dibawa sejak lahir (Ascribed Statue) dan dapat diidentifikasi berdasarkan gelar yang dipakai oleh orang tersebut.
Semoga bermanfaat.
makanan-asli-palembang Copyright © 2010 Designed by Elbro